ArticlePDF Available AbstractAbstrak Novel kisah tanah jawa jagad lelelmbut merupakan salah satu novel yang berisi sosok-sosok astral yang menjadi penghuni di tanah Jawa. Dalam buku ini digambarkan dan dideskripsikan berbagai sosok-sosok makhluk tak kasat mata. Dari cerita sosok-sosok tersebut, novel ini dapat dijadikan sebagai penguat aqidah dan akhlak bagi pembaca. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai aqidah dan akhlak dalam novel Kisah Tanah Jawa Jagad Lelelmbut. Penelitian deskriptif kualitatif ini, menggunakan teknik baca, catat dan dokumantasi dalam proses pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel ini dapat diajdikan sebagai penguat aqidah untuk meningkatkan rasa iman kepada Tuhan atau Allah dan beriman pada qada dan qadar. Pada aspek akhlak terpuji dalam novel ini mengajarkan kepada pembaca untuk selalu berbuat baik seperti bersedekah, berdoa sebelum tidur dan bersikap santun serta menjaga kebersihan. Novel ini juga mengajarkan kepada pembaca agar menjauhi perbuatan tercela seperti membunuh dan berzina, sebagai perbuatan tercela. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. KIBAS CENDERAWASIH ISSN 1858-4535 print 2656-0607 online 115 KISAH TANAH JAWA JAGAD LELEMBUT SEBUAH NOVEL PENGUAT AKIDAH DAN AKHLAK AN AMPLIFIER AKIDAH AND AKHLAK NOVEL KISAH TANAH JAWA JAGAD LELEMBUT Naskah masuk 19 Januari 2020, direview 5 Mei 2020, disetujui 17 September 2020 Ferdian Achsani SMP Negeri 1 Weru Jl. Kapten Patimura 03 Jl. Tawangsari - Watu Kelir, Karangmojo, Kec. Weru, Kab. Sukoharjo Prov. Jawa Tengah Pos-el dwikurniawan219 ABSTRAK Novel kisah tanah jawa jagad lelelmbut merupakan salah satu novel yang berisi sosok-sosok astral yang menjadi penghuni tanah Jawa. Dalam buku ini digambarkan dan dideskripsikan berbagai sosok-sosok makhluk tidak kasat mata. Dari cerita sosok-sosok tersebut, novel ini dapat dijadikan se-bagai penguat akidah dan akhlak bagi pembaca. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai akidah dan akhlak dalam novel Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut. Penelitian deskriptif kualitatif ini, menggunakan teknik baca, catat, dan dokumantasi dalam proses pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel ini dapat dijadikan sebagai penguat akidah untuk meningkatkan rasa iman kepada Tuhan atau Allah dan beriman pada qada dan qadar. Pada bagian aspek akhlak terpuji, novel ini mengajarkan kepada pembaca untuk selalu berbuat baik seperti bersedek-ah, berdoa sebelum tidur dan bersikap santun, serta menjaga kebersihan. Novel ini juga mengajarkan kepada pembaca agar menjauhi perbuatan tercela seperti membunuh dan berzina. Kata kunci novel, akidah, akhlak ABSTRACT The novel story of the land of Java Jagelmbut universe is one of the novels that contains astral figures who inhabit the land of Java. In this book described and described various invisible creature figures. From the stories of these figures, this novel can be used as a strengthening of aqeedah and morals for the reader. This study aims to describe the val-ues of aqeedah and morals in the novel story of the land of Java Jagelmbut. This descrip-tive qualitative research uses reading, note taking and documentation techniques in the data collection process. The results showed that this novel can be used as a strengthened aqidah to increase the sense of faith in God or Allah and have faith in qada and qadar. In the aspect of good character in this novel teaches the reader to always do good things such as giving alms, praying before going to sleep and being polite and maintaining cleanliness. This novel also teaches the reader to avoid despicable acts such as murder and adultery, as a despicable act. Keywords novel, aqidah, morals 1. PENDAHULUAN Membaca dan menyaksikan kisah horor menjadi hobi baru bagi masyarakat saat ini. Bahkan tak tanggung-tanggung, mereka rela bangun pagi-pagi memanfaatkan kuota 116 Kibas Cenderawasih, Vol. 17, No 2, Oktober 2020115-130 malam demi mengunduh konten video mistis dari kanal YouTube atau bahkan rela menghabiskan kuota demi menyaksikannya. Banyak alasan pribadi yang melatarbe-lakangi masyarakat tertarik untuk membaca sekaligus menyaksikan kisah horor. Salah satunya, menjadi pengobat stres. Saat membaca kisah horor, maka reaksi rasa takut dan emosi akan berbaur menjadi satu, sehingga kisah horor diyakini mampu menetralisir rasa ruwet yang dialami oleh pembaca Anonim, 2019. Dari kisah honor tersebut, pembaca tidak hanya mengambil kesenangan semata tetapi juga dapat dijadikan sebagai pembelajaran pada aspek spiritualisme. Menurut Arby 2018, meskipun membaca kis-ah horror bertentangan dalam agama karena di dalamnya terdapat pemujaan terhadap roh-roh halus musyrik atau syirik, tetapi justru dari kisah horor tersebut, pembaca atau penonton dapat mengambil pembelajaran bahwa pemujaan terhadap roh-roh ha-lus merupakan bentuk syirik yang harus dihindari bagi kaum muslim. Begitu juga ketika kita membaca kisah horor KKN di Desa Penari yang sempat viral beberapa waktu yang lalu. Dari cerita horor tersebut, pembaca dapat mengambil pembelajaran bahwa sebagai manusia, di manapun berada hendaknya kita menjunjung tinggi sopan dan santun. Perbuatan Bima yang sengaja “mengotori” salah satu tempat di sana dapat dijadikan pembelajaran bahwa sebagai manusia hendaknya kita menghindari perbuatan zina. Sebab zina merupakan salah satu perbuatan tercela yang sangat tidak disukai oleh Allah. Di era modern ini membaca kisah horor salah satunya dapat ditemui melalui karya sastra novel. Novel dan kisah mistis sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru lagi di dunia sastra. Beberapa karya sastra telah banyak memberikan sisi mistis. Sisi mistis tersebut merupakan salah satu kebudayaan yang animisme-dinamisme yang telah membudidaya bagi masyarakat tanah air. Adanya sisi mistis ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk memperkuat aspek spiritualisme beragama. Hal ini dikarenakan karya sas-tra novel selalu berusaha untuk memberikan pembelajaran kepada pembaca. Novel se-bagai salah satu jenis karya sastra fiksi, selalu berusaha mengajak pembaca untuk menemukan nilai-nilai didik yang terkandung di dalamnya. Hal tersebut terbukti dari beberapa kajian terhadap novel yang merepresentasikan beberapa nilai seperti nilai pen-didikan, nilai sosial, moral, budaya religius, pendidikan karakter yang sudah sering kita baca dalam beberapa penelitian, sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa novel juga merepresentasikan nilai pendidikan akhlak maupun akidah. Nilai-nilai dalam suatu karya sastra merupakan satu kewajiban yang harus ada. Sebab, suatu karya sastra dapat dikatakan baik, bermutu, bernilai tinggi serta berkualitas apabila karya tersebut memiliki nilai-nilai yang dapat diteladani oleh pembaca. Melalui kisah-kisah yang seakan dibuat pilu dan mampu masuk ke dalam benak pembaca, kisah-kisah tersebut diharapkan mampu mengubah tataran kehidupan pem-baca. Sejak zaman dahulu sastra bukan hanya dinilai sebagai sebuah karya seni ber-wujud tulisan, tetapi juga karya seni yang mengandung nilai-nilai didik. Hal ini disam-paikan oleh Hasan 2019, sastra tidak hanya dinilai sebagai sebuah karya seni yang memiliki budi, imajinasi, dan emosi, tetapi telah dianggap sebagai suatu karya yang kre-atif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual di samping konsumsi emosi. Kis-ah-kisah yang dibuat dalam novel bukan rekaan semata, melainkan kisah-kisah dalam karya sastra novel merupakan bentuk pola hidup masyarakat sehari-hari. Penulis me-renungkan pola kehidupan masyarakat yang kemudian ditambahi dengan bumbu-bumbu manis hingga membuat cerita tersebut dapat dinikmati pembaca. Bukan hanya pola hidup masyarakat, melainkan juga menceritakan tentang deskripsi peristiwa atau-pun tokoh, misalnya novel Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut. Novel Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut merupakan novel horor, mistis, dan mis- 117 Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut Sebuah…Ferdian Achsani teri yang menjadi seri kedua dengan judul yang sama hanya berbeda tema dari novel sebelumnya. Novel ini ditulis oleh anggota tim KTJ Kisah Tanah Jawa. Kisah tanah Jawa atau disingkat KTJ merupakan sekelompok anggota yang selalu menguak misteri dan sejarah di tanah Jawa. Kelompok yang beranggotakan Hari Hao, Mada Zidan dan Genta ini terbentuk pada tahun 2017 lalu, tapi baru eksis di dunia maya sejak 2018 silam. Awal terbentuknya tim KTJ ini diawali dengan Genta yang menulis buku ber-judul Keluarga Tak Kasat Mata. Buku yang berisi dua belas bab ini, merupakan kisah nyata yang dialami oleh Genta. Sepuluh bab dalam buku ini ditulis sendiri oleh Genta, sedangkan dua bab lainnya dibantu oleh Hari dan Mada. Setelah selesai menulis buku tersebut, ketiga orang ini berlanjut untuk membuat konten misteri yang diunggah di YouTube. Video demi video yang diunggah di kanal YouTube kisah tanah Jawa ini se-makin menduduki puncak, terutama video dengan judul “Titik Temu Ibu Ratu” men-jadi video terpopuler dari konten Kisah Tanah Jawa di YouTube. Video yang mengambil latar di pantai selatan tersebut sudah ditonton lebih dari satu juta kali sejak diunggah pada April 2019. Genta 2019 menyampaiakan bahwa tujuan penulisan buku tersebut adalah untuk membagikan dogeng dan mitos yang mulai banyak dilupakan dan juga dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan tanah Jawa. Novel kisah tanah Jawa selalu berisi hal-hal mistis yang dekat dengan masyara-kat. Jika dilihat dari isinya, novel kisah tanah Jawa yang pertama lebih bercerita tentang sejarah kolonialisme, adat kejawen, penglaris, dan cerita mistis di lokasi-lokasi tertentu. Berbeda dengan novel seri kedua ini lebih menceritakan tentang penghuni-penghuni di sosok tanah Jawa. Hal ini juga disampaikan oleh Genta 2019 bahwa perbedaannya adalah pada seri pertama lebih menceritakan pada kumpulan kisah-kisah, sedangkan pada seri kedua ini, novel kisah tanah Jawa lebih mengeskplor sosok-sosok lelembut di tanah Jawa dari yang rendah sampai yang tinggi. Kedua novel ini selalu menjadi bahan bacaan masyarakat, terutama generasi milenial. Pasalnya di era modern ini, tidak sedikit akun YouTube yang banyak mengek-splor hal-hal gaib dan menarik minat masyarakat. Dari beberapa cerita yang disam-paikan oleh Mada Zidan dan Bonaventura De Genta selaku penulis novel ini, dapat diambil pembelajaran bahwa mereka yang diceritakan dalam novel tersebut juga terma-suk makhluk ciptaan Tuhan. Mereka sebenarnya tidak selalu bertujuan untuk menghasut, menakuti, ataupun menyesatkan manusia. Beberapa dari mereka justru selalu membantu manusia untuk menjaga keseimbangan dunia. Keunikan lain yang terdapat dalam novel tersebut adalah penulis ingin mem-berikan nilai spriritual kepada pembaca. Nilai spiritual atau nilai religius merupakan nilai yang paling dominan dari novel tersebut. Sesuai dengan yang disampaikan Genta bahwa melalui kanal YouTube ataupun cerita horor yang dituliskannya, ia tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga edukasi Anonim, 2019. Sastra dan religius memang tidak dapat dipisahkan. Religiusitas dalam karya sastra berpengaruh terhadap pencip-taan karya sastra yang ditulis oleh pengarang. Semakin religius seorang pengarang, maka karya sastra yang dicintainya juga bermuatan religius. Habiburrahman El shirazy merupakan salah satu contoh penulis dengan novel-novel religiusnya, misalnya dalam novelnya berjudul Bidadari Bermata Bening. Novel ini merupakan salah satu novelnya yang di dalamnya bermuatan nilai-nilai religius pada aspek bersyukur. Hal ini dibuk-tikan dengan penelitian Dewi, Erlina, & Harbeng 2018 yang menyimpulkan bahwa nilai-nilai bersyukur dalam novel tersebut ditunjukkan dari dialog para tokoh yang dapat dilihat dari ungkapan “alhamdulillah”, “subhanallah”, memuji Allah atas Karunia-Nya, dan segala puji milik Allah. 118 Kibas Cenderawasih, Vol. 17, No 2, Oktober 2020115-130 Selain novel Bidadari Bermata Bening, novel terkenal Ayat-Ayat Cinta 2 juga meru-pakah salah satu novel paling laku terjual karya Habiburrahman El Shirazy yang juga bermuatan nilai religius. Nilai religius yang ditunjukkan dalam novel ini salah satunya adalah toleransi beragama Husna, Andayani, & Suyitno, 2017. Selain itu, novel ayat-ayat cinta 2 juga merupakan salah satu novel yang menunjukkan unsur-unsur hasil pen-didikan pesantren Iswara, Andayani, & Eko, 2018. Nilai-nilai religius dalam novel-novel karya Habiburrahman El Shirazy ini tidak terlepas dari sosiologi pengarang. Selain Habiburrahman, masyarakat Indonesia juga pernah digemparkan dengan kemunculan Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Perjalanannya di Eropa ditulisnya dalam karya sastra novel yang bermuatan nilai-nilai religius. Pada novel 99 Cahaya Di Langit Eropa, mengajarkannya kepada pembaca bahwa negara besar seperti Cordoba, Spanyol dahulu juga pernah menjadi negara kejayaan Islam. Novel Bulan Ter-belah Di Langit Amerika mengajarkan kepada pembaca untuk menjaga perdamaian. Novel ini mengajarkan pembaca untuk selalu menjunjung tinggi toleransi beragama Fatimah, 2017. Dari novel-novel karya Hanum dan Rangga, nilai religius yang paling dominan ditampilkan adalah Islam merupakan agama perdamaian. Islam tidak mengajarkan kepada manusia untuk berbuat kerusuhan di muka bumi. Pandangan masyarakat Eropa yang mendeskriminasikan kaum muslim merupakan hal yang ingin disampaikan lewat novel perjalanan karya Hanum dan Rangga. Dari Habiburrahman, Hanum maupun Rangga dapat dipahami bahwa pencip-taan karya sastra novel tidak luput dari peran atau latar belakang pengarang. Pengarang seakan hidup dan ingin menyampaikan pembelajaran kepada masyarakat tentang nilai-nilai yang diharapkan dapat diteladani oleh pembaca. Pengarang yang religius mampu menciptakan novel yang juga bermuatan religi. Habiburrahman yang sejak kecil hidup di pesantren hingga kuliah di sekolah yang religius, begitu juga dengan Hanum Sal-sabiela yang bersekolah di ormas Muhamadiyah tentu membawa pengaruh terhadap karya sastra ciptaannya, salah satunya adalah bermuatan religius. Nilai religius merupakan salah satu nilai yang terkandung dalam suatu karya sastra. Hal ini sesuai dengan fungsi pragmatik bahwa karya sastra diciptakan untuk memberikan nilai didik kepada masyarakat. Nilai religius dalam karya sastra terbentuk karena adanya pengalaman batin rohani yang pernah dialami oleh penulis. Pengalaman batin tersebut bisa berhubungan dengan masalah manusia dengan agama, nasib, alam, mitos, ilmu gaib atau hal-hal gaib, dan lain-lain. Nilai religius ini sengaja dituliskan oleh pengarang dengan tujuan untuk mendekatkan diri penulis ataupun pembaca dengan Sang Pencipta. Dengan demikian, karya sastra memang dibentuk dengan tujuan untuk menyatukan manusia dengan Tuhan. Karya sastra yang bermuatan nilai-nilai religius pada dasarnya selalu berusaha untuk memberikan pembelajaran rohani kepada pembaca. Karya sastra pada dasarnya merupakan cerminan atau refleksi sosial budaya masyarakat melalui medium bahasa Chandra, Waluyo, & Wardani, 2019, selalu menyimpan nilai-nilai didik, salah satunya adalah nilai religius yang diharapkan dapat diteladani oleh pembaca. Melalui tokoh-tokoh yang terdapat dalam karya sastra tersebut, penulis mengharapkan agar pembaca dapat mendapatkan pembelajaran batin dan dapat digunakan untuk semakin men-dekatkan diri kepada Tuhan. Penelitian ini akan mendeskripsikan nilai religius Islam dalam novel Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut. Nilai-nilai religius Islam merupakan nilai-nilai yang bersumber dari ajaran Alquran dan Hadis. Nilai-nilai tersebut merupakan tuntutan bagi manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Sama dengan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian ini juga akan mendeskripsikan nilai akhlak, akidah dan syariat sesuai dengan 119 Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut Sebuah…Ferdian Achsani ajaran agama Islam. Namun, dalam penelitian ini hanya akan mendeskripsikan nilai akhlak dan akidah. Akhlak dalam ajaran Islam merupakan sesuatu yang merujuk pada karakter atau tingkah laku manusia. Di dalam Alquran ataupun hadis akhlak dikenal dengan istilah khuluq yang artinya budi pekerti. Akhlak dalam agama islam mencakup hal-hal yang berhubungan dengan tingkah laku manusia baik dengan Allah, rasul, keluarga, masyarakat, dan lain-lain. Dalam praktiknya, akhlak terbagi menjadi dua jenis, yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela. Akhlak terpuji merupakan segala tingkah laku atau perbuatan sesuai dengan tuntunan Allah. Akhlak tercela merupakan kebalikan dari definisi akhlak terpuji, yaitu perbuatan yang bertolak belakang dari ketentuan Allah atau melanggar hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Semantara itu, akidah merupakan ke-percayaan dalam hati, atau ajaran agama Islam yang berhubungan dengan rasa iman. Aqidah islamiyah merupakan kepercayaan dalam hati terhadap allah, rasul, kitab, ma-laikat, hari akhir serta qada dan qadar. Seorang muslim yang berlandaskan akidah yang baik, maka dalam menjalankan syariat dia juga akan baik. Seorang muslim yang beriman kepada enam rukun iman tersebut, tentu akan terbentuk akhlak yang mahmudah dan tentu juga berpengaruh kepada aspek syariat. Penelitian sebelumnya mengenal nilai religius dalam karya sastra pernah dikaji oleh Arizal 2018. Penelitian tersebut mengkaji novel Ketika Mas Gagah Pergi. Arizal menyimpulkan bahwa novel tersebut bermuatan nilai religius. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai religius yang mengajak pembaca untuk berbuat seperti mengerjakan salat lima waktu, berdoa kepada Allah dan yakin kepada Allah, tolong menolong, berbuat baik, menasihati, istikamah, dan memelihara diri sendiri. Persamaan dengan penelitian terse-but adalah mengkaji nilai religius dalam karya sastra novel. Perbedaannya terdapat pada objek kajian yang diteliti, yaitu novel Ketika Mas Gagah Pergi dan novel Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut. Akhlak merupakan tingkah laku, etika, ataupun tabiat seseorang yang telah menjadi karakternya. Akhlak merupakan tingkah laku manusia yang berisi baik-buruk yang timbul karena dorongan hati dan jiwa tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Akhlak merupakan pengajaran tentang perilaku untuk mengenalkan perbuatan baik buruk oleh seseorang kepada seseorang. Pengajaran akhlak bukan hanya tujuan utama dari pendidikan Islam, namun juga tujuan utama dari pendidikan nasional. Warasto 2018 menyatakan bahwa sepintar apapun orang, tetapi jika suka melanggar norma agama atau melanggar peraturan pemerintah, maka ia tidak dapat dikatakan seorang yang mulia. Apriyanti 2018 menambahkan bahwa pendidikan akhlak etika bagi manusia sejatinya tidak hanya menciptakan rasa tanggung jawab penuh dan kesuksesan saja, tetapi juga membawa peradaban manusia menjadi lebih baik dibanding pada za-man jahiliyah. Untuk itulah pengajaran akhlak perlu ditekankan, agar dapat mengimbangi antara kecerdasaan kognitif dengan perilaku keseharian demi tercapainya kehidupan bangsa yang maju dan beradab. Secara umum, akhlak dibagi menjadi dua yaitu akhlak mahmudah terpuji dan akhlak madzmudah tercela. Akhlak terpuji merupakan tingkah laku atau perilaku ter-puji, sedangkan akhlak tercela merupakan perilaku tercela yang diperbuat oleh manusia. Seseorang dapat dikatakan beraklak baik, apabila perbuatan yang dilakukannya sesuai dengan ajaran Alquran dan Hadis, yang disebut sebagai akhlakul karimah. Namun se-baliknya, seseorang dapat dikatakan berakhlak buruk apabila perbuatan yang dil-akukannya tidak sesuai atau menyimpang dari ajaran Alquran dan Hadis. Akhlak terpuji merupakan tindakan yang selalu berusaha untuk melakukan per-buatan-perbuatan baik atau terpuji serta menjauhi perbuatan buruk atau tercela. orang 120 Kibas Cenderawasih, Vol. 17, No 2, Oktober 2020115-130 yang beriman dan selalu melakukan perbuatan-perbuatan baik atau memiliki akhlak terpuji, bahkan memiliki kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Akhlak terpuji merupakan salah satu perhiasan indah bagi setiap insan manusia di dunia. Perbuatan akhlak terpuji digambarkan sebagai orang yang suka membantu orang lain, ramah, sopan, menghormati orang lain, dan lain-lain. Akhlak terpuji dibagi menjadi beberapa ruang lingkup seperti akhlak kepada Allah, Nabi Muhammad, orang tua, masyarakat, dan muda-mudi. Segala perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang diterima oleh masyarakat, maka hal tersebut dapat dimaknai sebagai akhlak terpuji Akhlak tercela merupakan tindakan yang dilakukan oleh manusia yang selalu berbuat buruk. Akhlak tercela merupakan perbuatan, ucapan, atau perasaan yang dapat merusak iman atau aqidah manusia. Beberapa perbuatan yang dapat dikatakan sebagai akhlak tercela seperti gibah, membunuh, suudzan, riya, dan lain-lain. Perbuatan terse-but dilarang untuk dikerjakan dalam agama Islam. Tidak hanya di akhirat tetapi juga di dunia ada ganjaran atau azab yang akan ditemui oleh manusia yang memiliki akhlak tercela. Akidah merupakan sistem kepercayaan yang berdasar pada keyakinan. Dalam agama Islam, akidah merupakan kepercayaan atau iman terhadap agama Islam. Akidah dalam agama islam merupakan tonggak penting permulaan dalam memeluk agama Is-lam. Akidah merupakan keyakinan atau kepercayaan terhadap ajaran tuhan, tanpa ada rasa keraguan sedikitpun. Azty, dkk, 2018 mengatakan bahwa akidah yang lurus pada seorang muslim akan mendorongnya untuk melaksanakan syariat agama serta berdam-pak pada akhlaknya. Dalam ajaran Islam, akidah disangkutkan dengan rukun iman Pasaribu, 2018. Berikut ini akidah atau rukun iman dalam Islam. 1. Iman kepada Allah merupakan rukun iman yang pertama. Iman kepada Allah artinya meyakini bahwa Allah adalah Tuhan semesta alam, dzat yang maha pen-gasih dan maha penyayang, tempat untuk meminta dan memohon serta bergan-tung. Iman kepada Allah meyakini bahwa tidak ada sesembahan yang patut dis-embah selain Allah. Iman kepada Allah mencakup rububiyah penciptaan, kekuasaan dan pengetahuan, uluhiyan mengesankan Allah, asma' wa siafat mengesankan sifat Allah. 2. Iman kepada malaikat artinya meyakini bahwa Allah menciptakan malaikat dari nur atau cahaya dan senantiasa beribadah kepada-Nya serta tidak pernah melakukan maksiat serta selalu mengerjakan tugas-tugasnya. 3. Iman kepada kitab-kitab Allah artinya meyakini dan mempercayai bahwa Allah menurunkan kitab Zabur, Taurat, Injil, dan Alquran kepada para rasul yang di-tunjuk. Sebagai bentuk rasa iman kepada kitab-kitab Allah dapat dilakukan dengan membaca, memahami, dan mengamalkan ajaran Alquran, sebab Alquran merupakan pedoman hidup dan petunjuk bagi umat manusia. 4. Iman kepada para rasul dapat dimaknai sebagai meyakini bahwa Allah mengutus para nabi dan rasul untuk mengajak umat manusia beribadah dan menyembah Allah. Sebagai seorang muslim, iman kepada rasul dapat dilakukan dengan meya-kini bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah dan menjalankan syariat Islam yang telah diajarkannya. 5. Iman kepada hari akhir dapat dimaknai sebagai meyakini bahwa hari akhir pasti akan terjadi dan tidak ada satupun yang mengetahui kapan waktunya tiba selain Allah. Beriman kepada hari akhir juga dapat dimaknai sebagai meyakini bahwa tanda-tanda hari akhir yang telah ditetapkan oleh Allah seperti keluarnya Dajjal, Ya'juj dan Ma'juj, turunnya Nabi Isa, terbitnya matahari dari barat dan tenggelam di timur, dan lain-lain. 121 Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut Sebuah…Ferdian Achsani 6. Iman kepada qada dan qadar Allah adalah meyakini ketetapan atau takdir dari Al-lah bagi setiap insan manusia. Dengan demikian, beriman kepada qada dan qadar artinya meyakini bahwa setiap kebaikan dan keburukan, hidup dan mati seseorang merupakan kehendak atau ketetapan Allah. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menguraikan teks tertulis mapun lisan yang berupa kata-kata perbuatan manusia tanpa melakukan perhitungan. Data dalam penelitian ini berupa uraian tertulis dari teks wacana novel Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut karya Mada Zidan dan Bonaventura De Genta. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi pustaka, yaitu dengan teknik dokumen dan teknik catat. Pengumpulan data dilakukan dengan dengan membaca novel Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut karya Mada Zidan dan Bonaventura De Genta secara berulang, mencatat, dan menandai kutipan dalam novel yang menc-erminkan atau merepresentasikan nilai spiritualisme akhlak dan akidah. Uji validitas dalam penelitian ini dengan teknik ketekunan. Peneliti mengecek data ataupun hasil penelitian yang sudah dilakukan secara berulang-ulang untuk mendapatkan keakuratan data. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Akidah Pembelajaran akidah pada novel Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut ini lebih menekankan rasa iman kepada Allah Swt adapaun penggambaran bentuk rasa iman kepada Allah dapat dilihat melalui sosok perlambangan Mbah Nanas. Mbah Nanas mendadak muncul sambil membawa buah nanas, mengingatkan kita agar senantiasa memohon perlindungan kepada Tuhan yang maha esa Zidan & Bonaventura, 2019 149.. Dalam buku mistis Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut ini menceritakan bahwa tid-ak semua jin yang diciptakan oleh Allah selalu berbuat usil. Terkadang juga terdapat jin-jin yang beriman yang suka beribadah dan menolong manusia. Mbah Nanas merupakan salah satu sosok yang diceritakan dalam kisah mistis ini yang digambarkan sebagai sosok jin yang baik. Perlambangannya diwujudkan dengan selalu membawa buah nanas yang memiliki makna agar manusia selalu mengingat bahwa Allah itu esa. Ia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dari profil Mbah Nanas tersebut, dapat diambil nilai religius pada aspek akidah ilahiyah. Hal yang tergambar dari kutipan tersebut yakni meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya maha yang memberi perlindungan kepada makhluk-Nya. Kutipan tersebut memberikan pemahaman kepada pembaca agar selalu mengingat Allah, dengan selalu mengingat Allah maka akan tertanam rasa iman kepada-Nya. Semakin manusia beriman kepada Allah, maka semakin Allah akan memberikan perlindungan kepada manusia. Dalam novel ini juga terdapat penggambaran manusia yang tidak memiliki rasa iman kepada Allah yang dapat dilihat dalam kutipan berikut ini. Kecelakaan ini tidak lepas dari peran serta sosok Buto Ijo yang sengaja mencari tumbal untuk kelanggengan usaha majikannya Zidan & Bonaventura, 2019 53.. Kutipan di atas termasuk dalam nilai religius akidah yaitu kepercayaan terhadap sosok Buto Ijo yang bersifat gaib. Kutipan tersebut menggambarkan bahwa Buto Ijo sering digunakan oleh manusia untuk keperluan usaha. Masyarakat sering menyebut hal 122 Kibas Cenderawasih, Vol. 17, No 2, Oktober 2020115-130 tersebut sebagai pesugihan. Biasanya Buto Ijo sering meminta tumbal seperti orang-orang yang tidak berdosa atau bahkan keluarga yang meminta bantuan dari Buto Ijo tersebut. Tindakan yang dilakukan oleh manusia untuk meminta bantuan kepada selain Allah seperti halnya Buto Ijo ini termasuk dosa besar. Bahkan hasil rezeki yang didapat-kannya termasuk haram. Hal ini dikarenakan bahwa sebagai manusia alangkah lebih baiknya jika kita mengandalkan hasil jerih payah sendiri karena hal tersebut lebih baik daripada harus meminta bantuan atau pesugihan pada Buto Ijo yang pada akhirnya me-rugikan diri sendiri. Kutipan di atas menggambarkan contoh perbuatan manusia yang tidak beriman atau memiliki rasa iman kepada Allah. Salah satu perbuatan yang dil-akukan yaitu dengan tidak meminta langsung kepada Allah, tetapi justru malah meminta bantuan kepada Buto Ijo. Selain meminta bantuan kepada Buto Ijo untuk membantu masalah ekonomi, dalam novel ini juga digambarkan salah satu bentuk rasa ketidakimanan seseorang kepada Allah, yakni dengan memercayai jimat. Kami sarankan jangan menggunakan jimat-jimat seperti itu karena dikhawatir-kan akan membawa kesyirikan dan menyekutukan Tuhan akibat mengagung-agungkan pusaka Zidan & Bonaventura, 2019 169. Dari kutipan di atas, dapat diambil pembelajaran untuk beriman kepada Allah. Percaya terhadap Allah, Tuhan semesta alam merupakan rukun iman yang pertama. Dengan memercayai bahwa Allah adalah Tuhan semesta alam, maka hanya kepada-Nya manusia meminta dan memohon petunjuk dalam menjalani kehidupan di dunia. Kutipan di atas mengajarkan kepada pembaca agar tidak mempercayai jimat-jimat yang dapat membantu kehidupan manusia sehari-hari. Meskipun tidak dapat dipungkiri bah-wa jimat-jimat tersebut membantu kehidupan sehari-hari, tapi sayangnya hal tersebut termasuk tidak dibenarkan dalam akidah, yaitu percaya terhadap selain Allah. Hal inilah yang dapat kita pelajari dari kutipan di atas. Syirik termasuk dalam dosa besar yang tid-ak akan diampuni oleh Allah. Selain mempercayai jimat-jimat, terkadang manusia juga sering bertanya kepada dukun. Hal ini tergambar pada kutipan berikut ini. Kelemahan korban diketahui oleh empat orang pelaku dengan cara bertanya kepa-da seorang dukun. Kemudian korban dimutilasi dalam kondisi terikat lalu dibu-ang ke sebuah sungai yang cukup terkenal di Jawa Tengah Zidan & Bonaventu-ra, 2019 49. Dalam kutipan di atas terdapat nilai religius tentang akidah yaitu percaya kepa-da Allah sebagai Tuhan semesta alam. Sebagai seorang muslim wajib mempercayai bah-wa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa yang menciptakan langit dan bumi serta berbagai isinya. Untuk itu ketika kita meminta apapun itu harus kepada Allah dengan berdoa dan banyak beribadah serta berbuat kebaikan. Tindakan yang dilakukan para pelaku dengan bertanya kepada dukun dalam kutipan di atas termasuk dalam perbuatan tercela. Dengan bertanya kepada dukun, para pelaku tersebut tidak mempunyai iman kepada Allah. Hal tersebut juga termasuk dalam dosa besar. Bahkan bagi orang muslim yang bertanya kepada dukun maka 40 hari salatnya tidak diterima oleh Allah. Dari kutipan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan keimanan terhadap Allah. Di dalam agama Islam, antara manusia dengan makhluk hidup harus saling menghargai dan menghormati. Manusia dilarang untuk saling membunuh. Dalam kutipan di atas termasuk dalam akhlak madzmumah atau tercela yang ditandai dengan peristiwa pembunuhan. Dalam kutipan tersebut pelaku melakukan pembunuhan dengan memutilasi korban. Hal ini sangat ditentang oleh agama. Perbuatan yang dil-akukan oleh para pelaku tersebut didasari karena motif persaingan antarpreman yang akhirnya berujung pada pembunuhan. Bukan hanya dalam agama Islam, melainkan da-lam setiap agama apapun, membunuh sesama manusia juga dilarang. Sebagai seorang 123 Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut Sebuah…Ferdian Achsani manusia, hendaknya saling memberikan rasa cinta dan kasih sayang kepada manusia lain, sehingga terbentuk lingkungan yang nyaman dan aman. Percaya terhadap jimat-jimat yang diyakini memiliki kekuatan gaib yang dapat membantu manusia ataupun meminta bantuan kepada dukun juga dapat dikatakan se-bagai bentuk kesyirikan, sehingga harus dihindari oleh manusia. Meminta bantuan pa-da Buto Ijo atau percaya terhadap jimat-jimat merupakan perbuatan yang tidak didasari oleh iman kepada Allah. Jika seseorang jauh dari agama, dari Allah, maka mu-dah saja bagi setan untuk menyesatkan manusia, seperti pada kutipan-kutipan tersebut. Bisikan setan terhadap manusia juga sering dilakukan oleh setan budeg seperti pada kutipan berikut. Setan budeg yang berada di sekitar rel kereta api terkadang membaca pikiran seseorang yang sedang dirundung masalah, duka, galau, patah hati, putus cinta atau banyak pikiran, sehingga terbesit pikiran untuk bunuh diri Zidan & Bona-ventura, 2019 187. Setan budeg merupakan salah satu sosok yang sudah terkenal. Bahkan sosok ini pernah dijadikan salah satu judul film horor di Indonesia. Dalam buku Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut ini juga mengulas sosok setan budeg. Pada kutipan di atas digambarkan bahwa sosok setan budeg berada di pinggir rel kereta api dan terkadang mereka suka membaca pikiran hati manusia. Jika pikiran seseorang sedang kosong, maka setan budeg mudah membisiki mereka dan menyeret mereka untuk bunuh diri dengan mena-brakkan diri ke kereta api. Dengan demikian, kutipan tersebut dapat dipelajari tentang nilai untuk beriman kepada Allah. Ketika manusia sedang dirundung masalah apapun itu, hendaknya ia segera mengambil air wudu untuk mengerjakan salat ataupun mengerjakan amal ibadah yang lainnya agar semakin mendekatkan diri kepada Allah. Tujuannya agar setan tidak mudah mengusik manusia. Tindakan yang dilakukan oleh setan budeg membisiki manusia untuk bunuh diri tersebut salah satunya dilatarbe-lakangi karena ketika sedang galau, banyak pikiran maka manusia akan susah untuk mengingat Allah, sehingga mudah bagi setan budeg untuk membisiki manusia agar bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta api. "Kami akan mencelakai siapapun orang yang memang sudah tiada lagi mengingat siapa pencipta-Nya. Karena di sini kami sangat butuh banyak teman" Zidan & Bonaventura, 2019 178 Kutipan di atas termasuk nilai religius pada aspek akidah iman kepada Allah. Dalam kutipan di atas menceritakan bahwa sosok setan budeg akan selalu mencelakai manusia yang lupa terhadap pencipta-Nya. Hal ini menandakan bahwa semakin manu-sia mengingat dan mendekatkan diri kepada sang pencipta maka setan akan semakin menjauh dari manusia. Sebab pada dasarnya setan merupakan makhluk ciptaan Allah yang takut dengan manusia, tetapi setiap kali setan menampakkan diri justru malah manusia yang takut dengan setan. Dari kutipan tersebut semakin memperjelas bahwa manusia yang dekat dengan Allah, maka ia akan jauh dari godaan setan. Kasus yang pernah kami jumpai, pocong asli ini menampakkan diri karena sema-sa hidupnya mungkin yang bersangkutan kurang beribadah, kurang sedekah, ataupun kurang beramal Zidan & Bonaventura, 2019 46. Setiap manusia pasti akan mati. Untuk itu, selama manusia diberikan kesem-patan hidup di dunia, maka gunakankanlah untuk beribadah mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Kutipan di atas merupakan nilai religius akidah. Hal ini dapat dilihat bahwa kehidupan setelah kematian, seseorang menanggung segala amal yang diperbuat ketika hidup di dunia. Pada kutipan di atas menceritakan bahwa pocong asli sering menampakkan diri karena semasa hidupnya kurang beribadah, sedekah, ataupun be- 124 Kibas Cenderawasih, Vol. 17, No 2, Oktober 2020115-130 ramal. Maka setelah ia, mati adzab Allah pun datang dan akhirnya ia menampakkan diri kepada manusia dengan harapan untuk didoakan agar bisa tenang di alam akhirat. Dari kutipan tersebut, pembaca juga dapat mengambil pembelajaran bahwa adzab Allah san-gatlah pedih bagi manusia yang sering kufur terhadapnya. Untuk itu semasa hidup kita sebagai manusia harus memaksimalkan atau mengimbangi antara kesenangan duniawi dan akhirat, tidak hanya terfokus pada kesenangan duniawi ataupun mengejar akhirat. Selain itu, dari kutipan tersebut juga dapat diambil pembelajaran tentang qada dan qadar. Manusia diciptakan dari tanah dan akan kembali ke tanah. Setiap manusia akan mati. Mati sudah menjadi ketentuan atau takdir yang sudah ditetapkan oleh Allah. Mbak Sumi juga turut menyampaikan pesan mendalam kepada kami, yakni "pocong merupakan perlambang dari kematian, kenapa takut? Toh kalian juga akan dibungkus kelak seperti ini" Zidan & Bonaventura, 2019 58. Semua makhluk hidup di dunia ini pasti akan mati. Semua akan kembali kepada sang pencipta. Apa yang disampaikan oleh Mbak Sumi dalam kutipan di atas mengajar-kan kepada manusia untuk tidak takut terhadap godaan setan. Setan akan terus menggoda manusia hingga akhir zaman. Dalam kutipan di atas, Mbak Sumi menyam-paikan kepada manusia untuk tidak takut salah satunya terhadap pocong. Selama ini manusia sering takut apabila mereka melihat penampakan-penampakan aneh ataupun hal-hal gaib, sehingga Mbak Sumi berpesan kepada manusia agar tidak takut terhadap setan. Suatu saat seorang muslim pasti juga akan dipocong ketika mereka telah mati. Kutipan tersebut termasuk dalam nilai akidah pada aspek Samiyat, yaitu kepercayaan bahwa semua manusia akan mati merupakan ketetapan Allah. Dalam kutipan tersebut juga mengingatkan kepada manusia agar tidak takut terhadap makhluk halus. Selain itu, novel ini juga memberikan contoh bentuk ketidakimanan seseorang terhadap qada dan qadar Allah dapat dilihat pada kutipan berikut ini. Pada akhirnya Helena memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri meminum racun Zidan & Bonaventura, 2019 107 Kutipan di atas merupakan bentuk contoh tidak beriman kepada qada dan qadar ataupun ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah. Hal ini terlihat dari kutipan tersebut yang mana menggambarkan terjadinya bunuh diri yang dilakukan oleh Helena karena cintanya tidak direstui oleh kedua orang tuanya. Helena mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri meminum racun. Tindakan yang dilakukan oleh Helena tersebut menentang kodrat Allah. Hidup dan mati manusia telah diatur oleh Allah, sehingga manusia tidak berhak untuk menentukan kapan saatnya dia akan mati. Tindakan yang demikian juga sebagai contoh bahwa ketika manusia merasa frustasi dan banyak pikiran tentu setan mudah mengusik manusia dengan mengajaknya untuk bunuh diri. Untuk itu, sekali lagi ditekankan bahwa ketika sedang dirundung banyak masalah, sebagai muslim yang beriman banyaklah berzikir dan berdoa agar hati tentram dan menjauhkan diri dari godaan setan. Dari kutipan tersebut dapat diambil pembelajaran agar menjadi manusia yang beriman terhadap qada dan qadar Allah. Untuk menyuruhnya pergi bisa dengan cara berdzikir menyebut nama Tuhan, dengan catatan jangan sampai takut dan fokus berdoa Zidan & Bonaventura, 2019 56. Dalam cerita-cerita mistis yang berada pada buku Kisah Tanah Jawa Jagad Lelem-but ini juga terdapat mantra-mantra untuk memanggil makhluk halus tertentu. Selain itu, penulis juga memberikan doa untuk menyuruh si makhluk pergi ketika mereka yang dipanggil sudah datang. Misalnya dalam kutipan di atas bahwa untuk menyuruh ma-khluk halus pergi salah satunya dapat dilakukan dengan berzikir dan mengingat Tuhan. Berzikir dan berdoa dengan tujuan tertentu termasuk bentuk rasa iman kita terhadap 125 Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut Sebuah…Ferdian Achsani Allah. Dengan banyak berzikir dan berdoa tentu akan menjauhkan diri dari godaan setan. Dari kutipan tersebut semakin menekankan bahwa semakin manusia beriman kepada Allah dan mengingat Allah, maka ia akan semakin jauh dari godaan setan. Dari uraian tersebut, tampak jelas bahwa nilai-nilai religius pada aspek akidah yang terdapat pada novel Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut ini berisi tentang ajakan kepa-da manusia untuk senantiasa mengingat Allah di mana pun dan kapan pun. Manusia harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan tujuan agar terhindar dari go-daan setan. Sebab, setan sangat mudah menghasut manusia yang lalai terhadap pencip-tanya seperti yang dilakukan oleh setan budeg. Selain itu, bentuk penanaman rasa iman kepada Allah juga digambarkan melalui perilaku orang-orang yang suka meminta ban-tuan kepada Buto Ijo ataupun makhluk halus lainnya untuk membantu kehidupan di dunia, dan juga mempercayai jimat-jimat keramat. Meminta bantuan kepada dukun, Buto Ijo dan percaya terhadap benda-benda keramat ataupun jimat khusus merupakan bentuk kemusyrikan yang harus dihindari oleh manusia. Sebab orang-orang yang melakukan perbuatan demikian mereka tidak memercayai Allah sebagai Tuhan semesta alam, tempat meminta dan memohon, sekaligus memberikan perlindungan. Selain mengingatkan kepada manusia untuk beriman kepada Allah, dalam novel ini juga digambarkan agar manusia juga menanamkan pentinganya iman kepada qada dan qadar, salah satunya yaitu kematian. Kematian merupakan salah satu hal yang pasti akan datang dan terjadi dalam kehidupan manusia. tidak ada yang dapat mengelak dari kematian. Sejatinya, kematian sudah menjadi ketetapan Allah dan manusia tidak berhak untuk membunuh orang lain ataupun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Dari perbuatan Hellena dan preman-preman seperti pada uraian sebelumnya tersebut dapat dijadikan contoh untuk meningkatkan rasa iman manusia terhadap qada dan qadar. Akhlak Akhlak Tercela Dalam novel ini pembelajaran akhlak lebih mengajak pembaca untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan tercela atau akhlak madzmudah. Beberapa tindakan akhlak tercela tergambar dari kutipan-kutipan berikut ini. Membunuh Sosok jin qorin ini kami jumpai di salah satu pabrik gula di Klaten, Jawa tengah. Yang dahulu meninggal lantaran diracun oleh kacungnya atas suruhan dari bawa-han tuan meneer karena berselisih paham Zidan & Bonaventura, 2019 110. Sosok jin qorin yang dimaksudkan dalam kutipan di atas merupakan laki-laki yang dulunya meninggal karena diracuni. Pelakunya adalah kacung dari bawahan sang korban yang didasari karena berselisih paham. Tindakan yang dilakukan oleh bawahan tersebut merupakan perbuatan akhlak tercela. Dalam agama Islam membunuh orang lain termasuk dosa besar. Manusia harus senantiasa hidup rukun dengan orang lain sesuai kodratnya sebagai makhluk sosial. Selain perselisihan paham pada kutipan di atas, pembunuhan juga terjadi seperti pada kutipan berikut. Anak-anak ini sengaja dibakar karena ingin menghilangkan jejak setelah orang tua mereka terlebih dulu diculik, dibawa, diinterogasi, dieksekusi dan dibuang. Zidan & Bonaventura, 2019 111. Pada masa kedatangan bangsa Jepang yang terkenal kejam, banyak orang-orang Belanda yang menjadi korban kebiadabannya dengan cara dibunuh dengan tebasan pedang. Selain menggunakan pedang, tidak tanggung-tanggung, mereka juga membakar manusia hidup-hidup dengan tujuan untuk menghilangkan jejak. Tindakan yang dil-akukan para serdadu Jepang ini merupakan perbuatan yang tidak memiliki hati nurani. Sebagai sesama manusia tidak selayaknya saling membunuh dan membantai habis- 126 Kibas Cenderawasih, Vol. 17, No 2, Oktober 2020115-130 habisan, terutama pada anak-anak yang belum mengerti apapun. Dari kutipan tersebut, dapat menggambarkan akhlak tercela pembunuhan, sehingga dapat dijadikan pembela-jaran bahwa sesama manusia agar saling menghargai dan menyayangi, bukan saling membunuh. Kutipan-kutipan di atas merupakan bentuk penggambaran akhlak tercela pada aspek membunuh. Pembunuhan dalam dua kutipan di atas digambarkan pada masa kolonial Belanda dan Jepang. Pada kutipan pertama, pembunuhan dilakukan oleh para kacung dengan cara meracuni bosnya akibat terjadi perselisihan, sedangkan pada kutipan dua pembunuhan dilakukan oleh para serdadu Jepang untuk menghilangkan jejak. Bagaimanapun kedua kutipan tersebut berisikan agar pembaca dapat mengambil pembelajaran bahwa membunuh merupakan salah satu akhlak tercela yang tidak boleh dilakukan oleh manusia. Sebagai sesama manusia hendaknya saling menyayangi dan menghormati serta saling mencintai bukan saling membenci dan membunuh. Berzina Menjadi sebuah pertanyaan besar, mengapa mereka suka "mampir" di hotel-hotel yang sangat terjaga kebersihannya? Jawabannya ternyata simpel, kuntilanak ka-dang "nongkrong" di kamar hotel untuk mencari pasangan zina. Mereka merasuk ke tubuh perempuan-perempuan nakal atau bahkan wanita selingkuhan untuk merasakan sensasi bercinta, bahkan ada pula yang mengambil sperma lelaki hidung belang dengan tujuan agar si kuntilanak beranak-pinak. Zidan & Bonaventura, 2019 61 Kutipan di atas menceritakan bahwa sosok kuntilanak merupakan hantu perempuan yang suka usil. Salah satunya mereka suka datang ke hotel untuk mencari pasangan per-zinaan yang bukan suami istri. Kuntilanak suka masuk kedalam tubuh perempuan un-tuk merasakan sensasi bercinta dan bahkan mereka suka menghisap sperma dari lelaki hidung belang. Bisa dibayangkan bagaimana mengerikannya jika hal itu terjadi pada kita yang ternyata bercinta dengan kuntilanak dan sperma kita dihisap oleh mereka. Untuk itu sebagai seorang yang beriman sebisa mungkin menghindari perzinaan. Dalam kutipan tersebut termasuk dalam akhlak madzmumah. Perzinaan meru-pakan perbuatan tercela yang mana dalam agama Islam sangat dilarang. Hal ini dikare-nakan jika seseorang melakukan perbuatan-perbuatan zina, maka mereka telah mence-mari kesucian jiwa dan tidak mampu menjaga keturunan serta kebeningan jiwa. Pem-belajaran yang diajarkan agar manusia menghindari perzinaan tidak hanya dalam kutipan di atas, tetapi juga pada kutipan di bawah ini. dalam kutipan di bawah ini perzi-naan sering dilakukan oleh laki-laki yang suka bermasturbasi dan harus segera dijauhi. Selain remaja putri, bagi laki-laki khususnya remaja yang suka maaf mastur-basi, ada baiknya segera dihentikan dengan mengalahkannya dengan kegiatan yang lebih positif. Karena sosok kuntilanak juga sanggup "menyerap" sperma dengan tujuan hamil dan beranak-pinak Zidan & Bonaventura, 2019 63. Manusia hidup di dunia dibekali dengan nafsu. Salah satunya adalah nafsu syahwat. Laki-laki dalam merealisasikan nafsu syahwatnya sering melakukan masturbasi karena tidak ada pasangan dalam bermain. Namun, setelah membaca cerita mistis ini diharap-kan laki-laki dapat menghentikan perbuatan tercela tersebut. Seperti yang tampak pada kutipan di atas bahwa kuntilanak juga sering menghisap sperma laki-laki yang suka ber-masturbasi. Tindakan bermasturbasi bagi seorang laki-laki termasuk akhlak madzmumah. Masturbasi merupakan tindakan di luar batas kewajaran seseorang. Banyak hal-hal negatif yang didapatkan dari masturbasi, salah satunya adalah kuntilanak sering men-ghisap sperma laki-laki yang melakukan perbuatan-perbuatan tersebut. Untuk itu se-bagai seorang muslim hendaknya meninggalkan perbuatan tercela tersebut dan beralih 127 Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut Sebuah…Ferdian Achsani untuk melakukan hal-hal positif yang lebih bermanfaat. Kegiatan perzinaan pada akhirnya akan merugikan manusia. Terlebih jika pasangan perzinaan sampai berbadan dua bagi perempuan. Tentu hal ini akan menjadi aib tersendiri bagi keluarga seperti pa-da kutipan berikut. Di kota ini, parmi menjalin kasih dengan rekan kerjanya tapi berujung pada pengingkaran janji, dan cintanya dikhianati dalam kondisi berbadan dua. Karena merasa sakit hati dan malu, ia lantas memilih mengakhiri hidupnya dengan cara minum racun serangga Zidan & Bonaventura, 2019 96. Hal yang sering berkembang di masyarakat ketika merasa sakit hati, mereka me-rasa frustasi hingga akhirnya nekat bunuh diri. Terutama bagi seorang perempuan yang sudah berbadan dua, jika mereka sampai melahirkan, tetapi tidak memiliki suami dari hubungan yang sah maka mereka akan merasa malu. Dari cerita Parmi tersebut, dapat diambil pembelajaran bahwa dalam menjalin hubungan percintaan, sebisa mungkin hindari perzinaan. Sebab hal tersebut sangat dilarang dalam agama. Selain itu sebagai seorang muslimah wajib menjaga martabat sebagai seorang perempuan jangan sampai kelewatan dan keblabasan yang akhirnya akan merugikan diri sendiri. Dari cerita Parmi tersebut dapat menjadi pembelajaran akhlak madzmumah. Tindakan Parmi melakukan bunuh diri yang dapat merugikan anggota keluarga dan orang-orang yang membutuh-kan parmi, merupakan perbuatan tercela yang dilarang dalam agama. Hidup dan mati seseorang telah digariskan oleh Allah dalam kitab lauful mahfudz, sehingga manusia tidak berhak untuk menentukan kapan saatnya mati. Selain bunuh diri, berzina yang dilakukan oleh Parmi dengan kekasihnya tersebut termasuk perbuatan yang harus dihindari. Untuk itulah, sebagai perempuan harus berusaha untuk menjaga kesucian dan penampilan, agar tidak mudah mengundang nafsu lawan jenis, seperti pada kutipan berikut. Semula hanya ingin usil, malah jadi bernafsu karena melihat bagian tubuh Mar-tha yang tersingkap. Semua terjadi begitu cepat. Entah siapa yang punya ide, akhirnya terjadilah pemerkosaan Zidan & Bonaventura, 2019 126. Kisah suster ngesot yang berkembang di masyarakat, dalam buku ini menya-takan bahwa suster tersebut bernama suster Marta. Pada waktu itu suster Marta mem-iliki wajah yang cantik dan mampu memikat hati laki-laki yang memandangnya. Namun dari semua laki-laki yang mendekati suster Marta, tidak ada satupun yang diterimanya. Seorang dokter yang awalnya berniat usil pun akhirnya dibisiki setan dan berujung pemerkosaan pada suster Marta. Dari cerita tersebut maka dapat diambil nilai religius akhlak madzmumah. Pemerkosaan yang dilakukan oleh dokter tersebut merupakan per-buatan yang tidak dianjurkan dalam Islam. Bahkan agama apapun melarang untuk melakukan tindakan pemerkosaan. Manusia harus pandai mengendalikan nafsu, hati, dan pikiran agar tidak mudah tergoda dan melakukan perbuatan zina. Beberapa kutipan-kutipan di atas telah menggambarkan bahwa sejatinya berzina akan merugikan diri kita sendiri. Bagi lelaki hidaung belang, misalnya, mereka bisa saja me-rasakan sensasi bercinta dengan sosok kuntilanak. Bahkan bagi laki-laki yang suka mastrubasi, sperma yang mereka keluarkan bisa saja dihisap oleh kuntilanak. Selain itu, dari kisah Parmi kita dapat mengambil pembelajaran, khususnya bagi para perempuan, ketika menjalin sebuah hubungan jangan sampai kelewat batas hingga akhirnya sampai berbadan dua. Untuk itu, khususnya bagi laki-laki, salah satu cara apabila tidak bisa menahan nafsu syahwat hendaknya mereka berpuasa. Sebab dengan berpuasa mereka akan semakin dekat dengan Allah karena yang terpikirkan ketika puasa bukanlah nafsu syahwat, tetapi rasa lapar yang dirasakannya. Akhlak terpuji 128 Kibas Cenderawasih, Vol. 17, No 2, Oktober 2020115-130 Selain penggambaran akhlak tercela dalam novel ini juga digambarkan agar pembaca dapat mengambil pembelajaran dari akhlak terpuji. Beberapa akhlak terpuji dari novel ini seperti mengajarkan untuk bersedekah, menjaga kebersihan dan berdoa sebelum tidur. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan-kutipan berikut ini. Cara terakhir yang paling ampuh adalah beramal dan bersedekah. Saat mengam-bil uang, Tuyul selalu memilih rumah mana yang uangnya belum "bersih". Dia tidak akan mengambil uang yang sudah dizakatkan, sedekahkan, dan amalkan sekian persen Zidan & Bonaventura, 2019 78. Tuyul merupakan sosok hantu yang suka mencuri uang manusia untuk majikannya. Banyak cara yang dapat dilakukan agar uang dan harta kita tidak diambil oleh tuyul. Salah satu cara yang dapat dilakukan seperti pada kutipan di atas, yaitu dengan bersedekah. Bersedekah merupakan cara yang ampuh untuk menyucikan harta. Jika harta yang kita miliki sudah disedekahkan maka harta kita sudah suci dan tuyulpun tidak berani untuk mengambil. Dari kutipan tersebut dapat diambil nilai religius pada aspek akhlak terpuji. Sedekah merupakan hal positif untuk mengurangi kesenjangan hidup dan menciptakan kerukunan antarumat manusia, sekaligus untuk menyucikan harta. Boleh dikatakan setiap sumur biasa dihuni sosok lelembut yang sifatnya netral. Biasanya sosok ini akan memberi pelajaran orang-orang yang sengaja mengotori sumur Zidan & Bonaventura, 2019 158. Kutipan di atas menceritakan bahwa di manapun kita berada hendaknya kita harus berbuat baik dan santun. Hal ini dikarenakan di setiap sudut tempat, hal-hal gaib pasti selalu berada di sana karena mereka juga membutuhkan tempat untuk tinggal. Misalnya saja seperti yang tampak pada kutipan di atas bahwa sosok gaib juga berada di sumur. Mereka menghuni tempat tersebut karena ingin menjaga dari orang-orang yang ingin berbuat usil atau buruk. Orang yang mengotori sumur yang dihuni oleh sosok gaib, pasti akan mendapatkan pelajaran dari sosok penunggu di tempat tersebut. Hal ini dikarenakan mereka tidak ingin diusik atau diganggu karena sejatinya mereka juga tidak pernah menganggu manusia. Dari kutipan tersebut dapat diambil nilai religius ruhaniyat, yakni meyakini bahwa Allah menciptakan makhluk yang berifat ruh. Selain itu dalam kutipan tersebut juga mengajarkan kepada pembaca untuk selalu bersikap santun serta menjaga kebersihan. Peri sangat suka dengan laki-laki berstatus lajang. Tidak jarang bangsa peri suka masuk dalam alam mimpi para laki-laki lajang dan mengajak berhubungan ba-dan atau yang sering disebut dengan mimpi basah Zidan & Bonaventura, 2019 87. Peri merupakan salah satu jin yang sering masuk ke dalam mimpi laki-laki, teru-tama mereka yang masih lajang. Dengan berubah bentuk menjadi perempuan cantik, mereka mengajak laki-laki yang didatanginya untuk berhubungan badan sehingga laki-laki bisa mimpi basah. Dari kutipan tersebut dapat diambil pembelajaran tentang akhlak mahmudah. Dari kutipan tersebut dapat diambil pembelajaran bahwa sebelum tidur hendaknya manusia selalu membaca doa. Sebab ketika tidur setan pun juga mu-dah mengusik manusia. Selain membaca doa, sebelum tidur ada hendaknya juga mem-bersihkan tempat tidur terlebih dahulu. Dari penjabaran kutipan-kutipan tersebut, intinya adalah bahwa akhlak terpuji merupakan perbuatan yang positif yang baik. Sebagai seorang muslim hendaknya kita selalu bersedekah karena sebagian harta yang kita dapatkan bukanlah miliknya, tapi ada hak orang lain yang dititipkan oleh Allah. Dari kisah para penunggu sumur dapat diam-bil pembelajaran bahwa sebagai seorang muslim hendaknya selalu menjaga kebersihan. 129 Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut Sebuah…Ferdian Achsani Jangan sembarangan membuang apapun ke dalam sumur. Kebersihan merupakan pangkal sebagian dari iman, sehingga sebagai seorang muslim kita wajib menjaga kebersihan. Dari kisah para peri, penguatan akhlak yang dapat diajdikan teladan adalah ketika kita hendak tidur atau beristirahat hendaknya membaca doa demi keselamatan. 4. PENUTUP Dari beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa novel Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut karya Mada Zidan dan Bonaventura De Genta ini merupakan novel yang dapat membangun spiritual pembaca pada aspek akhlak dan akidah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kutipan-kutipan dalam novel yang dapat dijadikan pembelajaran bagi manusia khususnya pada aspek religius. Pesan religius yang ingin disampaikan oleh penulis dalam novel ini pada aspek akidah berkaitan dengan meningkatkan rasa iman kepada Tuhan atau Allah dan beriman pada qada dan qadar. Allah itu esa, dia tempat bergantung, tempat meminta dan semua yang terjadi dalam kehidupan ini sudah dia-turnya mulai dari lahir, jodoh hingga kematian. Sebagai manusia kita patut untuk beriman kepada Allah. Pada aspek akhlak dalam novel ini mengajarkan kepada pem-baca untuk selalu berbuat baik, seperti bersedekah, berdoa sebelum tidur dan bersikap santun serta menjaga kebersihan. Novel ini juga mengajarkan kepada pembaca agar menjauhi perbuatan tercela seperti membunuh dan berzina. 5. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2019. Penyebab Kisah KKN Horor di Desa Penari Bisa Viral di Twitter, Psikolog Ungkap Alasan di Baliknya. Retrieved September 19, 2019, from Apriyanti, M. E. 2018. Pendidikan Akhlak Menghasilkan Manusia Yang Bertanggung Jawab Dan Sukses. Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan, 52, 127–134. Arby, S. 2018. Hukum Menonton Film Horor dalam Islam. Retrieved September 19, 2019, from Azty, A., Sitorus, L. S., Sidik, M., Arizki, M., Siregar, N. A., Siregar, N. A., … Suryani, I. 2018. Hubungan antara Aqidah dan Akhlak dalam Islam. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences JEHSS, 12, 122–126. Chandra, A. A., Waluyo, H. J., & Wardani, E. 2019. Nilai Pendidikan Karakter Religius Novel Sawitri dan Tujuh Pohon Kelahiran Karya Mashdar Zainal Per-spektif Tradisi Islam Nusantara The Value of the Religious Character Education of Novel of Sawitri and the Seven Birth Trees by Mashdar Zainal The Persp. Jurnal Lektur Keagamaan, Vol. 17,No. 1, 169–196. Dewi, S., Erlina, Z., & Harbeng, M. 2018. Analisis Nilai-Nilai Religius Aspek Ber-syukur dalam Novel Bidadari Bermata Bening Karya Habiburrahman El Shirazy. Aksara Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 12, 113–121. Fatimah, N. 2017. Nilai-Nilai Religius dalam Novel “Bulan Terbelah di Langit Ameri-ka” Karya Hanum Salsabiela Rais dan Hanum dan Rangga Almahendra. Tarbiyatu-na, 12, 39–54. Genta, B. D. 2019a. Bedah Buku Kisah Tanah Jawa, Mengenalkan Budaya Kepada Kaum Millenial. Retrieved September 19, 2019, from Genta, B. D. 2019b. Om Hao Angkat Bicara Soal Misteri KKN Desa Penari, 130 Kibas Cenderawasih, Vol. 17, No 2, Oktober 2020115-130 Beginilah Sosoknya. Retrieved September 19, 2019, from Hasan. 2019. Analisis Struktural Novel “Bangkitlah Tamban Salai” Karya Yas Wiwo dan Edy Amran. JIIP Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 21, 140–148. Husna, A. K. M., Andayani, & Suyitno. 2017. The Tolerance Value in Habiburrah-man El Shirazy’s Novel. Karsa Journal of Social and Islamic Culture, 252, 346–368. Iswara, W., Andayani, A., & Eko, N. 2018. Potret Pendidikan Pesantren Dalam Nov-el Ayat-Ayat Cinta 2. Indonesian Language Education and Literature, 32, 181–195. Pasaribu, D. 2018. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Aqidah Akhlak Di SMP Muhammadiyah 06 Medan. Skripsi. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA MEDAN. Warasto, H. N. 2018. Pembentukan Akhlak Siswa Studi Kasus Sekolah Madrasah Aliyah Annida Al-Islamy, Cengkareng. Jurnal Mandiri, 21, 65–86. Zidan, M., & Bonaventura, D. G. 2019. Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut. Jakarta Se-latan GagasMedia. 131 Kisah Tanah Jawa Jagad Lelembut Sebuah…Ferdian Achsani ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Adi ChandraHerman J. Waluyo Nugraheni Eko WardaniThis article describes the educational value of the religious character in the novel of Sawitri and the Seven Birth Trees Sawitri dan Tujuh Pohon Kelahiran by Mashdar Zainal based on the perspective of the Islam Nusantara tradition. The existence of the value of religious character education is a very important aspect to internalize the students, as an effort to shape the distinctive character of the Indonesian nation. The acculturation between Javanese culture and Islamic tradition has had a major impact on the life of the Javanese people. The acculturation process had a positive impact on both, both for the development of Islam and Javanese culture. The main data source of this research is the text in the novel of Sawitri and the Seven Birth Trees Sawitri dan Tujuh Pohon Kelahiran which relates to the value of character education based on the perspective of the Islamic Nusantara tradition. Data collection techniques use content analysis. Data validity techniques using data source triangulation and method triangulation. The flow models of Miles and Huberman, namely data reduction, data presentation, and conclusion and verification are used as techniques for analyzing data. The results of the study show in the novel of Sawitri and the Seven Birth Trees Sawitri dan Tujuh Pohon Kelahiran by Mashdar Zainal there are various manifestations of the value of religious character education based on the perspective of the Islamic Nusantara tradition, namely 1 love God’s creatures, 2 believe in God’s destiny, 3 spread kindness to others, and 4 attitude of gratitude for God’s novel, the value of religious character education, Islam Nusantara Artikel ini mendeskripsikan nilai pendidikan karakter religius novel Sawitri dan Tujuh Pohon Kelahiran karya Mashdar Zainal berdasarkan perspektif tradisi Islam Nusantara. Keberadaan nilai pendidikan karakter religius merupakan aspek yang amat penting untuk diinternalisasikan ke­pada peserta didik, sebagai upaya membentuk karakter khas dari bangsa Indonesia. Adanya akulturasi antara budaya Jawa dengan tradisi Islam, membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat Jawa. Proses akul­turasi tersebut membawa dampak positif bagi keduanya, baik bagi per­kembangan Islam maupun budaya Jawa. Sumber data utama penelitian ini berupa teks di dalam novel Sawitri dan Tujuh Pohon Kelahiran yang terkait nilai pendidikan karakter berdasarkan perspektif tradisi Islam Nusantara. Teknik pengumpulan data menggunaan analisis konten content analysis. Teknik validitas data dengan menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Model alir Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, sajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi digunakan sebagai teknik untuk menganalisis data. Hasil penelitian menujukkan bahwa dalam novel Sawitri dan Tujuh Pohon Kelahiran karya Mashdar Zainal terdapat berbagai wujud nilai pendidikan karakter religius ber­dasarkan perspektif tradisi Islam Nusantara, yaitu 1 mengasihi sesama ciptaan Tuhan, 2 percaya terhadap takdir Tuhan, 3 menebar kebaikan kepada sesama, dan 4 sikap syukur atas pemberian Kunci novel, nilai pendidikan karakter religius, Islamic NusantaraThis study aims to 1 describe the role of pesantren education in Indonesia, and 2 to describe the elements of pesantren education result implemented by the main character in the novel Ayat-Ayat Cinta 2 by Habiburrahman El Shirazy. This research is in the form of descriptive qualitative with the approach of the sociology of literature. Data analysis in this research using content analysis. Data validity using triangulation theory. The results of this study show First, pesantren education has played a great role in the development of the Indonesian nation, especially in terms of generating a religious and trustworthy generation, and acts as a social controller in society when there are deviations that are not in accordance with Islamic values. Second, the story in the novel Ayat-Ayat Cinta 2 by Habiburrahman El Shirazy shows elements of pesantren education outcomes with the achievement of the goals of faith and piety, noble character, develop science, and build Islamic life through the character of the main character. Novel Ayat-Ayat Cinta 2 by Habiburrahman El Shirazy provides education to the people through its beautiful, refined and full of Islamic values. Penelitian ini bertujuan untuk 1 mendeskripsikan peran pendidikan pesantren di Indonesia, dan 2 mendeskripsikan unsur-unsur hasil pendidikan pesantren yang diimplementasikan oleh tokoh utama dalam cerita novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis isi. Validitas data menggunakan triangulasi teori. Hasil penelitian ini menunjukkan Pertama, pendidikan pesantren telah berperan banyak dalam pembangunan bangsa Indonesia terutama dalam hal melahirkan generasi yang religius dan amanah, serta berperan sebagai pengendali sosial di masyarakat saat terjadi penyimpangan-penyimpangan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Kedua, cerita di dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy menunjukkan unsur-unsur hasil pendidikan pesantren dengan tercapainya tujuan iman dan takwa, akhlak mulia, mengembangkan ilmu pengetahuan, dan membangun kehidupan islami melalui karakter tokoh utamanya. Novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy memberikan edukasi kepada masyarakat melalui ceritanya yang indah, halus, dan penuh dengan nilai-nilai SaprianiErlina ZaharHarbeng MasniThis research is intended to describe the aspect of grateful between human and God Hablumminallah which is found in the novel Bidadari Bermata Bening by Habiburrahman El Shirazy. This research is qualitative descriptive. It is used to describe the aspect of grateful of God’s grace in the novel Bidadari Bermata Bening karya by Habiburrahman El on the analysis, it can be seen that there some aspects found, they are there are 36 quotes of the aspect of grateful of Allah’s blessing. This thing represents how human learns to be grateful with what God has given in their life. Based on the analysis, it can also be concluded that the novel Bidadari Bermata Beningby Habiburrahman El Shirazy contains the religious value which is related with human relationship with God Hablumminallah from the perspective of God’s grace to human being. Key Wordsreligious value, grateful aspect, novel Bidadari Bermata BeningPenyebab Kisah KKN Horor di Desa Penari Bisa Viral di Twitter, Psikolog Ungkap Alasan di BaliknyaAnonim Daftar PustakaDAFTAR PUSTAKA Anonim. 2019. Penyebab Kisah KKN Horor di Desa Penari Bisa Viral di Twitter, Psikolog Ungkap Alasan di Baliknya. Retrieved September 19, 2019, from Akhlak Menghasilkan Manusia Yang Bertanggung Jawab Dan SuksesM E ApriyantiApriyanti, M. E. 2018. Pendidikan Akhlak Menghasilkan Manusia Yang Bertanggung Jawab Dan Sukses. Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan, 52, Menonton Film Horor dalam IslamS ArbyArby, S. 2018. Hukum Menonton Film Horor dalam Islam. Retrieved September 19, 2019, from Terbelah di Langit Amerika" Karya Hanum Salsabiela Rais dan Hanum dan Rangga AlmahendraN FatimahFatimah, N. 2017. Nilai-Nilai Religius dalam Novel "Bulan Terbelah di Langit Amerika" Karya Hanum Salsabiela Rais dan Hanum dan Rangga Almahendra. Tarbiyatuna, 12, Hao Angkat Bicara Soal Misteri KKN Desa Penari, Beginilah SosoknyaB D GentaGenta, B. D. 2019b. Om Hao Angkat Bicara Soal Misteri KKN Desa Penari, Beginilah Sosoknya. Retrieved September 19, 2019, from https// Struktural Novel "Bangkitlah Tamban Salai" Karya Yas Wiwo dan Edy AmranHasanHasan. 2019. Analisis Struktural Novel "Bangkitlah Tamban Salai" Karya Yas Wiwo dan Edy Amran. JIIP Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 21, 140-148.